10 Oktober 2025 • Berita
Kemenperin Visitasi PT Semen Padang, Finalisasi SNI SEPABLOCK
65 Kali dilihat
PADANG (8/10/2025) – Upaya memperkuat inovasi dan keberlanjutan di sektor industri semen nasional terus dilakukan. Direktorat Jenderal Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kunjungan kerja ke PT Semen Padang pada Selasa–Rabu (7–8 Oktober 2025) untuk memfinalisasi rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) bagi bata berbaut dan berlubang, yaitu Bata Interlock Presisi (BIP) atau yang dikenal dengan nama Semen Padang Bata Interlock (SEPABLOCK).
Kunjungan kerja tersebut disambut jajaran manajemen PT Semen Padang, antara lain Direktur Operasi Andria Delfa, Tenaga Ahli SEPABLOCK Prof. Jafril Tanjung, Kepala Departemen Produksi BIP, Fery Sarvino, Kepala Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS), Ridwan Muchtar, Quality Assurance Officer, Darwas, dan Kepala Unit Produksi BIP & Aplikasi, Yelmi Arya Putra. Dari pihak Kemenperin hadir Ketua Tim Pembinaan Sektor Industri Semen dan Barang dari Semen Regina Anindita, serta Ketua Tim Kerja Pengujian Bahan Teknik dan Standarisasi.
Direktur Operasi PT Semen Padang, Andria Delfa, menyambut baik agenda visitasi tersebut dan menegaskan bahwa PT Semen Padang siap menjadi pionir dalam penerapan produk hijau di industri semen nasional.
“Sebagai perusahaan semen pertama di Asia Tenggara, PT Semen Padang ingin terus menjadi pelopor inovasi industri yang tidak hanya mengutamakan kualitas, tetapi juga keberlanjutan. Kehadiran standar nasional untuk BIP/SEPABLOCK akan menjadi tonggak penting bagi arah baru industri bahan bangunan Indonesia,” ujarnya.
Andria menambahkan, finalisasi SNI BIP/SEPABLOCK ini menjadi langkah penting dalam mendukung penerapan semen ramah lingkungan dan target Net Zero Emission (NZE).
“Kami berkomitmen mengintegrasikan prinsip green product ke seluruh lini produksi. Kami ingin memastikan bahwa penggunaan semen ramah lingkungan bukan hanya simbol, tetapi menjadi kekuatan nyata industri nasional dalam menghasilkan produk yang berkualitas sekaligus berkelanjutan,” katanya.
Kepala Departemen Produksi BIP PT Semen Padang, Fery Sarvino, menjelaskan bahwa visitasi Kemenperin ini merupakan tindak lanjut dari proses panjang penyusunan standar nasional untuk BIP/SEPABLOCK.
“Selama dua hari, kami berdiskusi intens dengan Komisi Teknis Standar Nasional Indonesia untuk menuntaskan seluruh aspek teknis, mulai dari dimensi, bahan baku, proses produksi hingga aspek lingkungan,” jelasnya.
Menurut Fery, PT Semen Padang telah melalui serangkaian uji coba dan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa SEPABLOCK tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaannya.
“Semua berjalan lancar dan penuh kolaborasi. Setelah ini akan ada jajak pendapat akhir sebelum disahkan menjadi SNI. Kami optimistis, dalam waktu dekat, BIP atau SEPABLOCK dapat digunakan secara luas di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pembinaan Sektor Industri Semen dan Barang dari Semen Kemenperin, Regina Anindita, mengatakan bahwa finalisasi RSNI BIP/SEPABLOCK tidak hanya penting dari sisi standarisasi produk, tetapi juga sejalan dengan roadmap dekarbonisasi industri semen nasional menuju Net Zero Emission 2050.
“Kami ingin memastikan bahwa proses produksi bata interlock yang dikembangkan PT Semen Padang telah mengadopsi prinsip ramah lingkungan. Berdasarkan hasil kunjungan dan pengujian laboratorium, produk ini menggunakan Portland Pozzolana Cement (PCC) yang beremisi rendah,” ungkap Regina.
Ia menilai penggunaan bahan baku ramah lingkungan dalam produksi SEPABLOCK merupakan langkah strategis industri semen nasional untuk menekan emisi karbon tanpa mengorbankan kualitas dan efisiensi.
“Standar nasional yang disusun bukan hanya soal kualitas teknis, tetapi juga arah transformasi industri yang berkelanjutan,” tambahnya.
SEPABLOCK atau Bata Interlock Presisi merupakan inovasi unggulan PT Semen Padang yang dikembangkan untuk mendukung pembangunan berwawasan lingkungan. Dengan sistem interlock, bata ini memiliki presisi tinggi, efisien dalam pemasangan, serta mengurangi kebutuhan mortar atau adukan semen sehingga lebih hemat energi dan material.
Sejak 2019, BINS PT Semen Padang bersama akademisi dan praktisi telah mengembangkan SEPABLOCK. Tenaga Ahli SEPABLOCK Prof. Jafril Tanjung menjelaskan, produk ini memiliki keunggulan signifikan dibandingkan material konvensional.
“Penggunaan SEPABLOCK dapat menghemat biaya hingga 10 persen dibanding material lain. Penghematan ini terjadi karena kolom dan balok dinding dibangun bersamaan dengan dinding, tanpa perlu plester atau aci. Proses pembangunan juga lebih cepat, sekitar tiga minggu,” jelasnya.
Prof. Jafril menambahkan, SEPABLOCK diproduksi tanpa proses pembakaran dan tanpa pengecoran, sehingga lebih ramah lingkungan. Produk ini juga telah lolos cyclic atau lateral load test dari Kementerian PUPR yang membuktikan ketahanannya terhadap guncangan gempa.
“Rongga pada bata berfungsi ganda, membantu meredam panas agar ruangan lebih sejuk serta menjaga kontrol mutu. Workshop ini penting agar regulator memahami SEPABLOCK dari hulu ke hilir, mulai dari produksi, aplikasi hingga hasil akhirnya,” ujarnya.
Inovasi SEPABLOCK yang dikembangkan PT Semen Padang juga sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam mendorong transformasi ekonomi hijau dan peningkatan daya saing industri nasional. Melalui pengembangan produk ramah lingkungan dan efisien energi, PT Semen Padang menunjukkan komitmen nyata terhadap agenda pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan sekaligus memperkuat kemandirian industri dalam negeri.